JOM FOLLOW

Tuesday, 2 December 2014

Masih Jauhkah Perjalanan Ini?



BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM.



Terkadang kita merasa perjalanan waktu kita masih lagi panjang. Kita mampu melakukan banyak perkara yang kita sukai. Andai kita melakukan dosa, kita merasa kita punya kesempatan untuk bertaubat dan memohon keampunan kepada Allah pemilik alam semesta.
Namun! Pastikah kita bahawa kita punya kesempatan untuk semua itu? Pastikah kita, kita akan hidup seratus tahun lagi. Jangankan kata seratus tahun, pastikah kita jasad kita masih bernyawa sedetik setelah ini? Pasti jugakah kita, kita mampu bertaubat di saat kita benar-benar sedang keinsafan? Di saat kita sedar bahawa kita punya banyak dosa yang telah kita lakukan, pastikah kita, kita akan diberi kesempatan oleh Allah untuk bertaubat?

Andai waktu tidak lagi berpihak kepada kita, di mana ‘angan-angan’kita mengenai panjangnya kehidupan kita di dunia ini berada?

Ya! Ia sudah hilang pergi. Dibawa pergi oleh dunia yang bersifat sementara ini.

Alam dunia ini sifatnya sementara. Dunia akan lebur, manusia akan hancur menjadi debu. Apalah hendak dibandingkan kehidupan dunia ini jika hendak dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang tersangat abadi sifatnya. Kekal. Abadi. Selamanya.

Andai selama ini kita percaya kita masih punya banyak masa untuk hidup di dunia, ketahuilah dengan seyakin-yakinnya. Yang bersifat panjang lagi abadi itu adalah akhirat.

Sungguh perjalanan akhirat itu amat panjang. Terlalu panjang dan berliku andai kita tidak bersiap sedia tika di dunia ini.

Peluang kita hanya di dunia yang sementara ini. Untuk mencari bekal, mengumpul amal dan ‘menempah’ tiket kita ke syurga.

Di dunia ini sahajalah tempat untuk kita ‘bercucuk tanam’. Dan hasilnya akan kita tuai di akhirat sana. Walau kelihatan masih jauh, namun percayalah ia tersangatlah dekat. Makin hampir dengan kita. Makin mahu merapati kita.

Bersiap siagalah. Bersedia dengan penuh persediaan. Setiap di antara kita diberi peluang yang saksama oleh Tuhan. Teramat bodohlah andai kita tidak menggunakan akal dan mata hati kita untuk menilai kehidupan akhirat yang Allah SWT sediakan untuk kita.

Takdir manusia. Dari tiada kepada ada. Hidup di alam dunia kemudian dimatikan untuk menuju ke alam barzakh. Dari alam itu, sekali lagi kita dibangkitkan untuk menuju alam abadi.
Andai ada sekelumit rasa percaya kita pada hari akhirat yakni adanya hari pembalasan, peganglah rasa itu erat-erat. Pegang dan berfikirlah dengan mata hati. Sungguh… sungguh aku sudah tiada banyak masa lagi…